Cara menghilangkan rasa malas adalah sebuah tantangan sendiri. Bagaimana tidak, saya bisa memberikan segudang tips agar Anda semangat terus, tidak malas. Namun, jika Anda malas melakukan tip-tip yang saya jelaskan, maka semuanya akan percuma dan Anda akan tetap malas.
Jika rasa malas masih dipelihara, apa yang Anda harapkan? Saya tulis ilmu sukses, audio sukses, video sukses, bahkan seminar dan pelatihan, tetapi jika Anda malas mengaplikasikannya, tidak ada manfaat sama sekali untuk Anda. Malas adalah pembunuh sukses.
Tapi saya punya ide…
Idenya ialah: saya akan terus mendorong Anda untuk bertindak. Saya akan terus menyemangati Anda. Saya akan terus menyertai Anda. Ini adalah salah satu cara menghilangkan rasa malas terbaik, sebab Anda akan terus menerus didorong. Saya akan membuat Anda bertindak dan melangkah, meski hanya tindakan atau langkah kecil. Yang penting Anda bisa memulai mengambil tindakan, ini adalah langkah besar untuk mengatasi malas.
Sekali Anda bertindak, seolah seperti menggelindingkan bola salju. Awalnya bola kecil, selanjutkan akan menjadi bola besar dan tidak bisa dihentikan. Begitu juga dengan Anda, jika Anda merasa berat melangkah atau bertindak, maka langkah awalnya ialah untuk “memaksakan” Anda untuk mengambil langkah pertama. Selanjutnya Anda akan menggelinding dengan sendirinya. Jadi cara menghilangkan rasa malas ialah memacu tindakan pertama Anda.
Untuk memulai tindakan atau langkah pertama memang diperlukan dorongan besar. Seperti sebuah kendaraan, untuk memulai diperlukan tenaga yang besar. Oleh karena itu Anda akan selalu memulai dengan gigi 1, sebab gigi 1 memiliki torsi paling besar. Setelah jalan, Anda bisa pindah ke gigi 2,3,4, bahkan 5. Gigi 4 atau 5 tidak memiliki torsi yang besar, tetapi karena sudah menggelinding, torsi yang dibutuhkan menjadi lebih kecil. Untuk itu, saya akan membantu mendorong Anda untuk mengambil tindakan.
Bagaimana caranya? Tentu saja, saya tidak akan bisa menyertai semua pembaca yang jumlahnya puluhan ribu orang. Oleh karena itu, saya sudah membuat audio yang akan mendorong Anda untuk melakukan langkah pertama. Saya menyebutkan Audio Anti Malas. Miliki audio ini, dengarkan terus-menerus. Tidak ada prosedur tertentu. Tidak ada langkah-langkah yang rumit. Tidak ada form yang harus diisi. Yang diperlukan ialah hanya mendengarkan sampai Anda bisa mengambil tindakan pertama. Ini cara menghilangkan rasa malas yang paling masuk akal dan cocok untuk orang malas.
Jumat, 11 Maret 2011
Cara Menghilangkan Rasa Malas
Diposting oleh fia rahman0 komentar Label: motivasi
Motivasi Cinta
Diposting oleh fia rahmanApa sebenarnya yang menjadi motivasi cinta? Cinta yang dimaksud adalah cinta kepada sesama. Untuk cinta kepada Allah, saya yakin sudah banyak yang membahasnya. Pada kali ini, saya ingin fokus membahas tentang cinta kepada sesama makhluq, terutama kepada sesama manusia.
Motivasi cinta begitu kuat. Banyak kasus, yang katanya demi cintanya kepada sang kekasih dia rela melakukan apa pun, termasuk bunuh diri. Belum lagi, coba dengarkan lagu-lagu tentang cinta yang sering mengatakan bahwa apa pun akan dilakukan demi cinta.
Dalam film, sinetron, lagu, dan berbagai budaya lainnya, sering kali cinta begitu diagungkan. Seolah segalanya. Sayangnya, cinta tersebut didominasi oleh cinta kepada lawan jenis. Dalam agama Islam, bukanlah dilarang untuk mencintai lawan jenis. Laki-laki mencintai wanita dan sebaliknya. Allah memang menciptakan rasa cinta kepada manusia. Karena cinta adalah anugrah dari Allah, maka cinta harus digunakan sesuai dengan kehendak Allah SWT. Inilah yang seharusnya menjadi motivasi cinta.
Dari Anas bin Malik ra berkata: Nabi Muhammad saw bersabda: “Seseorang tidak akan pernah mendapatkan manisnya iman sehingga ia mencintai seseorang, tidak mencintainya kecuali karena Allah; sehingga ia dilemparkan ke dalam api lebih ia sukai daripada kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan darinya; dan sehingga Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selainnya.” (Imam Al Bukhari).
Hadits ini memang ditujukan bagi kita yang mau merasakan manisnya iman. Bukan “manisnya” pelampiasan hawa nafsu. Oleh karena itu, dalam mencintai seseorang (istri, suami, anak, orang tua, dan sebagainya) harus karena Allah seperti yang dikatakan Rasulullah saw dalam hadits diatas: tidak mencintainya kecuali karena Allah. Motivasi cinta, harus karena Allah SWT.
Jika motivasi cinta kita hanya karena Allah, maka siapa yang dicintai dan bagaimana cara mencintai harus sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Bagaimana dengan pacar? Saya tidak sedang membahas haram tidaknya pacaran. Saya juga tidak sedang membahas apakah ada yang namanya pacaran islami. Yang ingin saya tekankan disini, jika kita mencintai seseorang, siapa pun itu, motivasi cinta tersebut harus karena Allah SWT dan sesuai dengan ketentuan Allah SWT.
Yang kedua, sebesar apa pun cinta Anda kepada sesama makhluq, bahkan kepada anak dan orang tua, tetap Allah dan Rasul-Nya harus lebih dicintai. Apalagi hanya cinta kepada seorang pacar yang belum ada ikatan hukum sama sekali dalam pandangan agama. Jangan sampai melebihi cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Salah satunya tidak melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya demi cinta kepada kekasihnya. Seperti mendekati zina apalagi sampai melakukannya.
Manusia hidup hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Itulah motivasi hidup sejati manusia. Termasuk motivasi cinta. Cintai istri karena Allah. Cintai suami karena Allah. Cintai anak, orang tua, kakak, dan sudara seiman lainnya hanya karena Allah. Karena inilah motivasi cinta sejati.
0 komentar Label: motivasi
Bagaimana Agar Bisa Konsisten Meraih Sukses
Diposting oleh fia rahmanBanyak yang mengatakan, konsisten adalah sesuatu yang paling berat. Tetapi kita tidak punya pilihan lain, jika Anda ingin sukses dalam jangka panjang, konsisten harus menjadi bagian hidup Anda. Tidak bisa tidak.
Konsisten menjadi kata yang paling ditakuti. Banyak orang yang menghindari kata ini, mereka ingin sukses secara instan tanpa harus melewati kata konsisten. Sayangnya itu tidak ada.
Kosistensi juga sering menjadi penghambat sukses. Banyak orang yang memiliki ilmu banyak, namun dia tetap tidak berhasil karena dia tidak konsisten mengamalkan ilmunya. Lalu, bagaimana agar bisa konsisten meraih sukses?
Mulailah Konsisten Dari Yang Kecil
Saya teringat sebuah hadits tentang konsistensi.
Amalan-amalan yang paling disukai Allah ialah yang lestari (langgeng atau berkesinambungan) meskipun sedikit. (HR. Bukhari)
Jangan disalahartikan, kata sedikit disini bukan berarti menyuruh sedikit. Kata ustadz saya, hadist ini menekankan pada berkesinambungannya. Artinya amal yang dilakukan secara lestari itu disukai Allah. Tentu saja, apa lagi jika kita melakukan amal yang banyak dan berkesinambungan.
Tetapi untuk langsung menjalankan amal yang banyak dan kontinyu akan sulit sekali. Utamakan dulu keberlangsungannya meski sedikit. Setelah terbiasa dengan yang sedikit, insya Allah akan lebih mudah untuk melakukan amal yang lebih banyak.
Begitu juga untuk mencapai keberhasilan. Anda bisa memulai melakukan sesuatu yang kecil dulu, tetapi lakukanlah dengan konsisten. Jika Anda ingin sukses ngeblog misalnya, mulailah dengan melakukan komentar pada blog orang lain sepatah dua patah kata secara konsisten. Suatu saat, Anda akan menjadi seorang blogger besar.
Jika Anda ingin menjadi pebisnis, mulailah melakukan hal kecil dulu secara konsisten. Misalnya baca artikel tentang bisnis. Atau bisa juga mulai menjual produk, meski sedikit tetapi Anda konsisten menjual. Lama kelamaan, kemampuan dan mental Anda akan terbentuk menjadi pebisnis yang handal.
Jadi, agar Anda bisa konsisten, mulailah dengan yang kecil dulu.
Ingatlah Nilai Tindakan Anda Sekecil Apa Pun
Saat Anda membaca Al Quran, setiap huruf akan mendapatkan balasan dari Allah. Ya, setiap huruf. Artinya sekecil apa pun ibadah itu akan bernilai. Agama mengajarkan agar kita merasakan dan mengingat nilai amal kita sekecil apa pun. Manfaatnya, sampai sekarang lantunan ayat suci Al Quran tidak pernah berhenti. Banyak orang yang secara konsisten membaca Al Quran.
Begitu juga untuk meraih sukses lainnya. Jika Anda melakukan sesuatu yang akan membawa kepada keberhasilan, maka ingatlah setiap langkah Anda akan mendekatkan kepada sukses. Jika Anda sedang berkerja, ingatlah setiap ketikan Anda di komputer akan membawa hasil. Jika Anda menabung untuk menunaikan ibadah haji, setiap setoran akan mendekatkan Anda ke tanah suci.
Jika Anda seorang penjual, setiap Anda menawarkan produk, artinya Anda akan semakin dekat ke pembeli. Meski pun Anda mendapatkan penolakan, artinya Anda akan semakin dekat dengan orang yang membutuhkan produk Anda. Jika Anda seorang pebisnis, ingatlah setiap usaha pemasaran akan menumbuhkan bisnis Anda.
Setiap langkah, setiap tindakan, dan setiap ucapan yang benar adalah bernilai dan akan mengantarkan Anda kepada keberhasilan. Jika Anda mengingat itu, maka sekecil apa pun manfaatnya, bahkan tidak dirasakan secara langsung, Anda akan tetap konsisten melakukannya.
Agar Konsisten, Pengawasan Sering Diperlukan
Jika Anda masih sulit untuk konsisten, mungkin Anda perlu bantuan orang lain untuk mengawasi Anda. Jika Anda seorang pekerja, Anda tentu diawasi oleh atasan Anda. Jika kurang diawasi, Anda bisa meminta untuk diawasinya. Aneh memang, banyak orang yang menghindar dari pengawasan atasan, tetapi jika Anda ingin sukses, mintalah diawasi.
Bisa juga pasangan hidup, istri atau suami Anda. Mintalah pasangan Anda untuk mengingatkan jika Anda tidak konsisten melakukan sesuatu. Bahkan, anak pun bisa mengawasi kita. Jika masih punya orang tua, orang tua pun bisa mengawasi konsistensi Anda.
Jika perlu, milikilah seorang mentor. Anda bisa mendapatkan pengawasan dari seorang mentor. Bahkan, jika perlu Anda bisa mencari seorang “komandan” yang mengawasi tindakan Anda dan mampu memberikan hukuman bagi Anda. Kenapa tidak?
Jadi ada tiga ide agar Anda bisa konsisten, yaitu mulailah dari yang kecil, mengingat nilai dari setiap tindakan sekecil apa pun, dan jika perlu mintalah seseorang untuk mengawasi Anda. Sebenarnya masih ada ide-ide lain agar Anda bisa konsisten, insya Allah lain kali dibahas.
Sumber: motivasi-islami.com
0 komentar Label: motivasi
Harapan Itu Tidak Pernah Sirna
Diposting oleh fia rahmanSelalu ada harapan bukanlah sesuatu yang klise. Harapan itu masih ada, harapan itu tidak pernah sirna. Jika Anda berpikir sebaliknya, silahkan Anda baca artikel ini. Dan, bagi Anda yang setuju bahwa harapan itu tidak pernah sirna, maka dengan membaca artikel ini Anda akan lebih optimis lagi.
Mengapa memiliki harapan begitu penting dalam hidup? Sebab, tanpa harapan, artinya hidup Anda selesai. Banyak orang yang mengakhiri hidupnya (dalam artian harfiah maupun kiasan) karena mereka sudah tidak lagi memiliki harapan.
Lalu bagaimana agar asa itu tetap ada tidak terputus?
Harapan Akan Berbanding Lurus dengan Ilmu
Ibrahim berkata: “Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat“. (QS. Al Hijr:56)
Hanya orang sesat, yaitu mereka yang tidak memiliki ilmu, yang berputus asa dari rahmat-Nya. Mungkin saja, ada orang yang merasa sudah berilmu, bahkan memiliki gelar profesor, tetapi jika dia masih berputus asa, artinya dia masih sesat. Untuk itulah, agar kita terhindar dari putus asa, jangan pernah berhenti untuk menuntut ilmu.
Anda akan tersesat dalam perjalanan, jika Anda tidak tahu jalan yang sedang Anda tempuh. Anda bisa mempersiapkan ilmu sebelum perjalanan atau Anda bisa bertanya saat dalam perjalanan sehingga Anda mengetahui jalan yang benar. Dan ini bisa Anda aplikasikan untuk berbagai hal lainnya seperti dalam pendidikan, karir, dan bisnis. Belajarlah, Anda tidak akan tersesat dan harapan itu tidak pernah sirna.
Ada banyak tempat untuk belajar menuntut ilmu. Kuncinya ada mau membuka hati untuk menerima ilmu dari mana pun datangnya. Tidak ada ilmu yang sia-sia. Seringkali, kita sendiri yang menutup hati karena ilmu yang kita dapat tidak sesuai dengan yang kita inginkan.
Kadang, banyak orang yang terjebak. Dia belajar bukan untuk mencari jalan yang benar, tetapi untuk membenarkan apa yang dia lakukan. Jika ternyata tidak mendukung, maka dia akan menolaknya. Oleh karena itu, jika kita menemukan pengetahuan dan ilmu yang mungkin tidak kita sukai, tetaplah membuka hati kita, karena bisa jadi (bukan pasti) itu adalah sesuatu yang benar.
Fondasinya Adalah Iman
Pekerjaan, tugas, dan dakwah bisa jadi sebuah beban yang sangat besar. Saat kita merasa berat, bahkan diri ini hampir-hampir roboh memikulnya, artinya fondasi dalam diri kita masih lemah. Fondasi kita itu tiada lain adalah iman.
Satu ayat terakhir QS Al Baqarah sering kali menjadi penyembuh bagi mereka yang berputus asa. Mereka yang merasa tidak sanggup, namun saat diingatkan bahwa seberat apa pun beban yang kita pikul, pasti manusia akan sanggup memikulnya, maka mereka kembali bersemangat lagi. Bagaimana tidak? Yang mengatakannya adalah Allah Subhanahu wa ta’ala, pasti benar.
Ya, tentu saja. Orang beriman akan merasakan semangat kembali. Mereka yakin dengan apa yang tertulis dalam Al Quran. Mereka menjadi semangat kembali dan harapan itu tidak pernah sirna. Namun berbeda dengan orang yang tidak beriman atau yang lemah imannya, meski kita sebutkan ayat itu berkali-kali, mereka tetap saja mengatakan tidak sanggup, terlalu berat, keterlaluan, dan berputus asa.
Tumbuhkanlah iman itu. Yakinlah bahwa apa yang dikatakan Allah dalam QS Al Baqarah: 286 itu benar secara mutlak. Anda tidak akan pernah putus asa, Anda akan tetap memiliki harapan.
Jika Anda orang beriman, saat Anda mendengar ayat ini: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS. Al Baqarah:286), maka harapan Anda akan tumbuh kembali. Harapan itu tidak pernah sirna selama iman ada di dada.
Sumber: motivasi-islami.com
0 komentar Label: motivasi
Saat Kegagalan Terus Menerpa
Diposting oleh fia rahmanBanyak yang mengatakan bahwa kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Masalahnya bagaimana jika Anda mendapatkan kegagalan terus-menerus? Sudah mencoba berkali-kali namun tetap tidak berhasil juga.
Apakah ada yang salah atau sudah ditakdirkan menjadi orang gagal?
Jika Anda menganggap bahwa Anda sudah ditakdirkan menjadi orang yang gagal, artinya Anda sok tahu. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok, hanya Allah Yang Maha Mengetahui, kenapa kita mendahului-Nya?
Jika Anda mengatakan ada yang salah… maka jawaban Anda benar. Memang ada yang salah.
Apa kesalahan itu dan siapa yang salah?
Kegagalan Datang Karena Anda Kurang Mencoba
Anda gagal, jika Anda berhenti. Anda kurang mencoba. Anda bisa mengatakan sudah mencoba 100 kali, namun bisa jadi perlu 1.000 kali untuk berhasil. Mungkin Anda sudah berusaha selama 1 tahun, bisa jadi Anda harus menunggu 2 tahun agar bisa berhasil.
Thomas Alpha Edison melakukan 10.000 kali percobaan dalam menemukan bola lampu. Jika dia mengeluh dan berhenti mencoba setelah dia mencoba 100 kali, mungkin orang lain yang akan menjadi penemu. Seorang ahli photografi, harus memotret puluhan bahkan ratusan kali untuk menemukan hasil jepretan yang terbaik. Semuanya perlu percobaan, berulang kali, sampai Anda berhasil.
Banyak orang yang membangun bisnis, bertahun-tahun mengalami kerugian, dan dia mendapatkan untung pada tahun ke-3 atau lebih. Banyak kisah seperti ini, jika saya menuliskannya akan menjadi sebuah buku tersendiri. Intinya ialah, sering kali untuk meraih keberhasilan, memerlukan waktu yang panjang.
Jika Anda berhenti, artinya Anda memilih gagal. Atau kegagalan datang jika Anda berhenti mencoba.
Kegagalan Untuk Mereka Yang Tidak Sabar
Karena keberhasilan adalah perjalanan panjang, yang memerlukan percobaan berkali-kali, bahkan ribuan kali. Yang perlu perjalanan waktu yang panjang, maka untuk sukses kita perlu kesabaran. Sukses hanya untuk mereka yang teguh pada jalan yang benar. Mereka terus melakukan hal yang benar, tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti.
Hal ini disebabkan karena masih banyak yang berharap bahwa sukses itu instan. Saat keberhasilan tidak juga diraih maka mereka berhenti dan memutuskan untuk gagal. Memutuskan berhenti sama dengan memutuskan gagal.
Bisa saja sukses itu ada 3 langkah lagi dari tempat Anda berdiri saat ini. Saat ada keinginan untuk berhenti, ingatkanlah diri Anda: “mungkin tinggal 3 langkah lagi”.
Kegagalan Untuk Mereka Yang Kurang Ilmu
Anda tidak akan pernah berhasil, meski Anda sudah mencoba berkali-kali, jika caranya salah. Jika Anda tidak mengambil hikmah dari kegagalan masa lalu. Jika Anda tidak mengambil pelajaran dari keberhasilan orang lain. Jika Anda tidak mau belajar dari berbagai sumber. Yang Anda ketahui hanya cara yang salah. Jika Anda tidak mengubahnya, Anda tidak akan pernah berhasil.
Thomas Alpha Edison, melakukan 10.000 kali percobaan, dengan cara yang berbeda. Bukan dengan cara yang sama. Perbedaan itu bisa dari apa yang Anda lakukan atau cara Anda melakukannya. Dan, Anda akan mengetahui cara-cara lain jika Anda cukup ilmu. Belajarlah!
Perluas Horizon Anda
Kegagalan juga sering terjadi pada orang yang sempit horizonnya atau wawasannya. Dia yang membatasi diri, baik membatasi cara mencapai tujuan atau membatasi tujuannya.
Sebagai contoh, ada yang mengatakan dia telah gagal karena sudah tiga kali mencoba masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN). Tidak ada lagi kesempatan, katanya.
Iya, dia memang gagal masuk PTN, tetapi hidup dia belum gagal. Masih banyak peluang berhasil meski tanpa gelas dari PTN. Banyak orang yang berhasil, meski dia lulusan PTS, bahkan SMA, SMP, SD, bahkan tidak sekolah sekali pun. Jadi, jangan persempit keberhasilan hanya dengan mendefinisikannya dengan masuk PTN.
Tetaplah mencoba, bersabar, belajar, dan perluas wawasan Anda. Mudah-mudahan kegagalan tidak terus menerpa Anda.
Sumber: motivasi-islami.com
0 komentar Label: motivasi